Harapan Baru di Tengah Kegalauan
- PPK Mulai Gerakkan Proyek DAK dan DAU di TTS
- Stagnasi Pembangunan di Kabupaten TTS

SoE, kltvnews.com – Di tengah tekanan hebat dari dalam dan luar lingkup birokrasi, serta sorotan tajam publik akibat stagnasi pembangunan, secercah harapan mulai muncul dari beberapa Dinas pengelola dana DAK dan DAU di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Sejumlah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) mulai menggeliat, berusaha memproses berbagai administrasi proyek agar pelaksanaan fisik bisa segera berjalan.
Kondisi ini diakui tidak mudah. Tekanan bertubi-tubi yang datang baik dari kalangan internal birokrasi maupun eksternal telah menciptakan suasana kerja yang galau dan penuh kehati-hatian. Namun, di balik suasana yang menyesakkan ini, para PPK tak ingin tinggal diam.
“Kami sedang proses dua paket proyek air bersih dari lima paket yang direncanakan melalui sistem e-purchasing. Kami berharap pelaksanaan fisik proyek bisa segera berjalan sekaligus meminimalisir pemberitaan soal stagnasi pembangunan di TTS,” ujar Beny Missa, ST, PPK bidang air bersih Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) TTS kepada kltvnews.com, Senin, 23 Juni 2025.
Beny menyebut, dua dari lima paket yang sedang dalam tahap kontrak adalah proyek air bersih di Desa Laob dengan pagu anggaran Rp900 juta dan di Desa Nunbena dengan pagu Rp 850 juta. Tiga paket lainnya masih dalam tahap persiapan dan menyusul diproses kemudian. Kepala Dinas PRKP TTS, Otniel Tallo Tahun, juga menegaskan bahwa langkah konkret tengah diambil. Salah satu proyek prioritas, yakni pembangunan
“Saya sudah cek ke PPK, dan satu atau dua hari ini dokumennya sudah bisa diserahkan ke BPBJ untuk dilelang,” ujar Otniel optimis.Di bidang pendidikan, upaya serupa juga mulai terlihat.
Jemsi Nifu, ST, selaku PPK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan TTS, mengungkapkan bahwa pihaknya telah turun ke lapangan untuk melakukan survei sebagai bagian dari proses penyusunan dokumen perencanaan dan lelang. “Kami maksimalkan waktu yang ada agar program pembangunan dibidang pendidikan dapat terealisasi dalam tahun anggaran 2025,” kata Jemsi penuh harapan.
Meski tekanan dan sorotan belum sepenuhnya mereda, gerak awal dari para PPK ini menjadi sinyal penting bahwa roda pembangunan di TTS mulai kembali bergerak. Publik tentu berharap langkah ini tidak hanya berhenti di meja administrasi, tapi benar-benar menyentuh masyarakat dalam bentuk pekerjaan nyata di lapangan. (polce/kltvnews.com)
Semoga semua berjalan sesuai tracknya
Amin Mksh bea