DaerahNasional

Pipa Tua Bonleu – SoE Masih Menanti Sentuhan Rehabilitasi Jaringan 58 Kilometer

SoE – KLtvnews.com  Tiga dekade sudah, pipa tua Bonleu setia mengalirkan air kehidupan bagi ribuan warga Kota SoE. Namun kini, usianya yang menua membuat aliran itu tak lagi sekuat dulu. Di tengah retakan pipa dan stagnannya peningkatan sumber air Fatuoni, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum SoE terus berjuang membuka jalan menuju optimalisasi sistem penyediaan air minum (SPAM) Bonleu.

Upaya besar ini tak main-main. Dana senilai Rp 22 miliar kini sedang diperjuangkan ke Pemerintah Pusat melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II NTT. Dana itu diharapkan mampu merehabilitasi jaringan pipa air bersih Bonleu sepanjang 58 kilometer dan meningkatkan debit air sumber Fatuoni yang menjadi tumpuan utama suplai air ke Kota SoE.

Dalam keterangannya kepada KLtvnews.com, Jumat, (1710/2025) Plt Direktur Perumda Air Minum SoE, Susy A.E. Nitbani, SH, mengungkapkan bahwa perjuangan ini bukan perkara mudah. Selain nilai anggaran yang besar, kendala utama terletak pada status aset jaringan pipa Bonleu yang masih berada di bawah kewenangan pemerintah pusat.

“Rehabilitasi jaringan pipa Bonleu belum bisa kami lakukan karena aset tersebut belum diserahkan ke daerah. Sementara, Perumda hanya bertindak sebagai pengelola, bukan pemilik. Itu yang membuat kami harus menempuh proses administrasi panjang ke pusat,” ujar Susy dengan nada tegas namun penuh keprihatinan.

Jaringan pipa Bonleu dibangun sejak tahun 1992, dan hingga kini belum pernah direhabilitasi besar-besaran. Kondisinya yang sudah menua menyebabkan kebocoran di berbagai titik, mengurangi debit air yang sampai ke masyarakat, serta menambah biaya operasional perusahaan.

Susy menambahkan, di masa kepemimpinan Direktur Lely Hayer, SE pada tahun 2023, pihak manajemen sebenarnya telah mengajukan proposal rehabilitasi ke pemerintah pusat. Namun, hingga kini proses tersebut masih terkendala kelengkapan dokumen teknis.

“Kami bersama Komisi II DPRD TTS dan Plt Dewan Pengawas sudah bertemu dengan pihak Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II. Namun masih ada sejumlah dokumen yang perlu kami lengkapi agar usulan bisa diproses,” terang Susy.

Dokumen yang dimaksud antara lain review DED (Detail Engineering Design), izin pemanfaatan air baku, dokumen lingkungan, surat keterangan tidak masuk kawasan hutan, izin perlintasan pipa, hingga surat pernyataan idle capacity atau ketersediaan debit air.

Dalam waktu dekat, Perumda Air Minum SoE bersama Dinas PRKP, Bappeda, dan Komisi II DPRD TTS akan duduk bersama untuk mencari solusi atas persoalan administratif tersebut.

“Harapan kami, jika semua dokumen sudah lengkap, kegiatan optimalisasi SPAM Bonleu dan peningkatan debit air Fatuoni bisa mulai direalisasikan pada tahun 2027 mendatang,” tandas Susy penuh optimisme.

Nada serupa disampaikan Plt Ketua Dewan Pengawas Perumda Air Minum SoE, Apris Manafe, yang menilai dukungan Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II cukup besar terhadap rencana ini. Namun, menurutnya, kelengkapan administrasi tetap menjadi kunci utama agar proyek ini bisa benar-benar berjalan.

“Pada prinsipnya, pihak Balai mendukung penuh rencana rehabilitasi ini. Hanya saja, semua dokumen pendukung harus lengkap. Kami akan segera menjadwalkan pertemuan dengan PRKP, Bappeda, dan Komisi II DPRD untuk membahas substansi persoalan yang ada,” jelas Apris.

Ia menegaskan, air bersih adalah kebutuhan dasar masyarakat yang tak bisa ditunda. Karena itu, setiap pihak yang terlibat diminta bekerja cepat dan solid.

“Kita semua ingin satu hal: masyarakat mendapatkan air bersih yang layak. Itu kebutuhan pokok yang harus kita perjuangkan bersama,” pungkas Apris.

Di balik pipa-pipa tua Bonleu yang tergeletak di tepi bukit dan lembah, mengalir harapan warga akan kehidupan yang lebih sehat dan layak. Bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan perjuangan kemanusiaan—tentang hak dasar atas air bersih, dan tentang keyakinan bahwa setetes air bisa menjadi sumber harapan bagi seluruh masyarakat SoE.

🟩 Reporter               : Polce Lerek

🟩 Editor                     : Tim Redaksi KLtvnews.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *