Inovasi Sang Kepala Desa Lamek Afi: Budidaya Ikan Demi Balita Sehat di Poli

Budidaya Ikan air tawar di Desa Poli Kecamatan santian – TTS – NTT (foto/polce/kltvnews.com)
SoE, kltvnews.com — Di tengah sejuknya udara dan kehijauan alam Desa Poli, Kecamatan Santian, Kabupaten Timor Tengah Selatan, muncul secercah harapan baru dari seorang pemimpin desa yang menolak menyerah pada angka stunting yang mengkhawatirkan. Lamek Afi, Kepala Desa Poli, tak ingin berpangku tangan. Ia memilih bertindak. Caranya? Budidaya ikan air tawar untuk memenuhi kebutuhan gizi balita.
Langkah ini bukan sekadar ide di atas kertas. Pada Jumat, 20 Juni 2025, dalam wawancara bersama kltvnews.com di SoE, Lamek menuturkan bahwa ia telah membeli 5.000 bibit ikan nila dan lele dari Dinas Perikanan Kabupaten TTS. Bibit itu akan dibudidaya di danau alam dan kolam-kolam milik desa. Benih ikan akan tumbuh menjadi sumber gizi bernilai tinggi.
“Inilah langkah nyata kami. Enam bulan ke depan, kami akan panen. Ikan hasil panen akan saya bagikan secara gratis kepada seluruh anak stunting demi menopang kebutuhan gizinya,” ungkap Lamek dengan mata berbinar.

Menurutnya, Desa Poli saat ini mencatat 85 anak dalam kondisi stunting berdasarkan data terbaru Juni 2025. Lamek menargetkan penurunan drastis menjadi 20 hingga 25 anak saja pada akhir tahun. Target yang ambisius, namun bukan mustahil berkat pendekatan terpadu yang diterapkannya.
Tak hanya budidaya ikan, Lamek juga menggagas program edukasi bagi ibu-ibu balita tentang pentingnya gizi seimbang, pola makan sehat, serta pemanfaatan hasil kebun desa untuk mendukung pangan lokal. Dalam upaya ini, Desa Poli tak hanya bergerak secara struktural, tetapi juga kultural—merangkul dan menyadarkan warganya untuk membangun dari dalam.
“Kami tidak ingin terus bergantung pada bantuan dari pemerintah kabupaten. Kami ingin mandiri, mengelola potensi desa demi menopang ekonomi warga dan memastikan masa depan generasi muda yang sehat, cerdas, dan berkualitas,” tegas Lamek.
Langkah Lamek pun mendapat dukungan luas. Tokoh masyarakat, bidan desa, serta berbagai elemen lokal ikut ambil bagian. Dari penyuluhan gizi, pelatihan pengolahan ikan, hingga pendampingan kesehatan balita, semua bergerak dalam semangat gotong royong.
Apa yang dilakukan Lamek Afi mungkin terlihat sederhana—hanya menebar benih ikan. Namun dari siraman air kolam dan harapan yang ditebar di setiap ember pakan, tumbuh optimisme akan masa depan Desa Poli yang bebas dari stunting.
Stunting di TTS Meningkat
Untuk diketahui, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 yang dirilis Kementerian Kesehatan RI, prevalensi stunting di Kabupaten Timor Tengah Selatan melonjak tajam dari 50,1 persen pada 2023 menjadi 56,8 persen pada 2024. Angka ini menjadikan TTS sebagai salah satu daerah dengan beban stunting tertinggi di Indonesia.
Namun di tengah kenyataan pahit itu, muncul sosok Lamek Afi—pemimpin desa dengan visi, aksi, dan harapan. Ia percaya, masa depan generasi muda bisa dibangun mulai dari satu ekor ikan dan kepedulian yang tulus. (Polce/kltvnews.com)
