DaerahHealthNasionalViral

Hujan Deras Picu Longsor, Jaringan Pipa Air Bonleu Rusak Parah – Pasokan Air ke SoE Terhenti

    Katrol : Tim Perumda Air Minum SoE Terpaksa menggunakan katrol dan tali sling untuk mengangkat pipa yang tertimbun longsoran tanah (foto/polce/kltvnews.com)
    Tertimbun Tanah : Jaringan Pipa Bonleu tertimbun longsoran tanah (Foto/polce/kltvnews.com)

    SoE, kltvnews.com – Intensitas hujan yang sangat tinggi pada 10 Juni 2025 lalu menyebabkan kerusakan parah pada jaringan pipa air Bonleu sepanjang 54 kilometer. Sebanyak sembilan titik jaringan pipa yang menyalurkan air dari sumber Bonleu di kawasan Mutis, Kecamatan Mollo Utara, mengalami kerusakan. Longsoran tanah dan pohon tumbang menjadi penyebab utama kerusakan infrastruktur vital ini.

    Susi Nitbani / Plt Direktur Perumda Air Minum SoE

    Akibat kerusakan tersebut, pasokan air bersih ke Kota SoE dan sekitarnya hingga kini terhenti total. “Tim teknis Perumda SoE sudah dua minggu berada di lokasi kerusakan untuk memperbaiki jaringan pipa yang putus dan tertimpa longsor sejak 10 Juni 2025 lalu,” ungkap Plt Direktur Perumda SoE, Susi Nitbani, saat dihubungi kltvnews.com melalui sambungan telepon pada Senin malam, 23 Juni 2025.

    Susi menjelaskan bahwa kerusakan jaringan pipa menyebar di sembilan lokasi, mulai dari wilayah Bonleu, Kecamatan Mollo Utara, hingga wilayah Kecamatan Tobu. “Kerusakan paling parah terjadi di dua lokasi di mana pipa sepanjang 50 meter tergerus dan tertimbun longsor. Lokasinya cukup jauh dan hanya bisa dijangkau setelah perjalanan belasan kilometer,” jelasnya.

    Upaya perbaikan pun tidak mudah. Pipa yang tertimbun longsor memiliki diameter 8 inci sehingga untuk mengangkatnya, tim teknis harus menggunakan katrol dan tali sling. Selain longsoran tanah, beberapa titik pipa juga rusak karena tertimpa pohon tumbang. “Saya sudah laporkan secara tertulis kepada Bapak Bupati tentang kondisi kerusakan pipa Bonleu di lapangan,” lanjut Susi.

    Adapun sembilan titik kerusakan yang berhasil diidentifikasi berada di Noeniti, Bibinakaf, Nonoekam, Noelakelo, Lakbelu, Busin, Sikfae, Tabun, dan Sikfae. Hingga kini, delapan titik telah berhasil ditanggulangi. Satu lokasi tersisa yang masih dalam proses perbaikan adalah di Noelakelo, Desa Pubasu, Kecamatan Tobu.

    Untuk mengatasi keterbatasan pasokan air ke konsumen, Perumda SoE kini memaksimalkan sumber air alternatif yakni Oenasi, Nifuhuki 1, dan Nifuhuki 2. Namun, pasokan dari wilayah Kesetnana belum dapat dioperasikan karena pompa di lokasi tersebut mengalami kerusakan. “Kami sudah sampaikan ke Bapak Bupati agar pompa dari Nunkolo digunakan sementara waktu untuk Kesetnana, karena jaringan pipa di wilayah Nunkolo juga belum beroperasi,” tambahnya.

    Mengenai rencana rehabilitasi jaringan pipa Bonleu secara menyeluruh, Susi menyatakan bahwa saat ini hal tersebut belum bisa direalisasikan. Pemerintah Daerah harus terlebih dahulu melengkapi dokumen administrasi, termasuk Detail Engineering Design (DED). “Pipa ini memang sudah tua, dibangun sejak tahun 1980-an. Jadi untuk sekarang, kita hanya bisa lakukan perbaikan darurat. Kalau ingin rehabilitasi dengan dana APBN, harus melalui proses panjang dan dimulai dari DED,” tutupnya. (polce/kltvnews.com)

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *