Suara Mesin, Harapan Baru dari Karang Sirih
SoE, KLtvnews.com — Deru mesin sekaf listrik memecah keheningan pagi itu. Serbuk kayu beterbangan di udara, memaksa para operator menutup wajah dengan masker. Di sisi lain gedung UPT Meteorologi Karang Sirih, raungan mesin sepeda motor juga tak kalah nyaring. Bunyi itu bukan sekadar kebisingan, melainkan pertanda harapan baru yang sedang dirajut oleh warga.
Di lokasi inilah, Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UMKM Kabupaten Timor Tengah Selatan melangsungkan kegiatan pelatihan Meubeler dan Perbengkelan, Puluhan peserta tampak serius menyimak dan mengikuti instruksi dari para instruktur yang berpengalaman.
Pelatihan ini bukan sekadar ajang belajar biasa. Ini adalah bagian dari program pengembangan keterampilan yang bertujuan besar: mendorong kemandirian usaha dan meningkatkan pendapatan keluarga. Dalam suasana yang penuh semangat, para peserta dari berbagai latar belakang bersatu dalam satu tekad—mengubah hidup melalui keterampilan.
Kepala Dinas PPPK dan UMKM Kabupaten TTS, Yusak Banunaek, melalui Kepala Bidang Koperasi dan UMKM, Sabda Ton, kepada KLtvnews.com Senin (28/07/2025) menjelaskan, kegiatan ini merupakan realisasi dari anggaran APBD II tahun 2025. Dana tersebut berasal dari Pokok-Pokok Pikiran (Pokir) DPRD dan dituangkan dalam DPA dinas.

“Tahun ini kita lakukan pelatihan Meubeler dan Perbengkelan. Jumlah pesertanya 30 orang. Sepuluh orang mengikuti pelatihan perbengkelan sepeda motor selama empat hari, sedangkan dua puluh lainnya mengikuti pelatihan Meubeler selama sepekan,” jelas Sabda.
Kegiatan ini dibagi ke dalam dua sesi, yakni teori dan praktik, dengan pendampingan langsung dari para pelatih. Tidak hanya itu, pasca pelatihan, seluruh peserta akan mendapatkan dukungan peralatan kerja dari dinas sebagai modal awal usaha mereka.
“Ini kita peruntukkan bagi pelaku usaha kecil yang minim modal. Harapannya, setelah pelatihan, mereka bisa mengembangkan usahanya secara mandiri dan meningkatkan ekonomi keluarga,” tambahnya.
Peserta pelatihan Meubeler, mengaku sangat terbantu. “Dari dulu saya suka kerja kayu, tapi belum pernah ikut pelatihan resmi. Sekarang saya belajar teknik yang benar dan dapat alat pula. Saya yakin bisa mulai usaha dari rumah,” ujar salah satu peserta dengan senyum optimis.
Begitu pula dengan peserta perbengkelan yang bercita-cita membuka bengkel motor kecil di kampungnya. “Selama ini saya cuma bantu-bantu di bengkel orang. Tapi dengan pelatihan ini dan alat yang diberikan, saya berani mulai sendiri,” kata salah satu perserta penuh keyakinan.
Program ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah daerah serius dalam memberdayakan warganya, bukan hanya dengan wacana, tapi dengan aksi nyata. Di balik deru mesin dan semerbak serbuk kayu itu, tersimpan semangat perubahan. Dari Karang Sirih, TTS menyalakan lilin harapan—bahwa masa depan bisa dibentuk dengan keterampilan dan kerja keras. (Polce/KLtvnews.com)
