Dinas P&K TTS Luncurkan Kurikulum Mulok Pangan Lokal untuk Ketahanan Iklim
SoE, kltvnews.com – Setelah dilakukan uji coba selama satu semester di 30 sekolah dengan hasil yang memuaskan, Dinas P&K Kabupaten Timor Tengah Selatan Bekerjsama dengan CIFOR-ICRAF Indonesia didukung pemerintah Kanada, melakukan konsultasi publik dan peluncuran Kurikulum muatan lokal atau mulok Pangan Lokal untuk Ketahanan Iklim.
Peluncuran mulok ini dilakukan oleh Wakil Bupati Timor Tengah Selatan Johny Army Konay yang ditandai dengan penyerahan buku kurikulum mulok kepada Kepala Dinas P&K TTS Musa S. Benu di Aula Gunung Mutis, Kantor Bupati TTS Rabu, 11 Juni 2025. Yang membanggakan, Kabupaten Timor Tengah Selatan adalah satu – satunya kabupaten di provinsi NTT yang menerapkan Kurikulum mulok khusus mengajarkan tentang pangan lokal.
Menurut wabup Army Konay, Kurikulum mulok ini menjadi rujukan kegiatan belajar mengajar di sekolah yang tentu berdampak signifikan bagi peningkatan pengetahuan siswa tentang pangan lokal untuk ketahanan iklim, juga untuk menciptakan anak TTS yang cerdas, berkualitas, berkompeten dan berdaya saing tinggi menuju indonesia emas tahun 2045 mendatang.
Arizka selaku koordinator pengembangan Mulok Pangan Lokal ICRAF indonesia menjelaskan, inisiatif untuk pembelajaran edukasi mulok pangan lokal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan dan ketrampilan siswa tentang pangan lokal untuk ketahan iklim. Menurut Arizka, penyusunan mulok pangan lokal ini berada di bawah proyek land4live atau lahan untuk kehidupan. Kegiatan ini ada di tiga provinsi yakni Sumatra Selatan, Sulawesi Selatan dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Sementara Kepala Dinas P&K TTS Musa S. Benu dalam keempatan yang sama menjelaskan, usai peluncuran kurikulum molok, pihaknya selaku dinas teknis segera menetapkan kurikulum molok untuk diajarkan di kelas 5,6 dan kelas 7,8 serta kelas 9 SMP. Alokasi waktunya adalah 2 jam pelajaran per minggu.
Dua tenaga penyusun kurikulum muatan lokal Erwina dan Arief secara terpisah menjelaskan, dokumen kurikulum muatan lokal ini di susun sejak Januari 2024. Setelah itu, dokumen yang ada diujicobakan di 30 satuan pendidikan dan hasilnya sangat memuaskan.
Untuk diketahui, Kurikulum muatan lokal dan bahan ajarnya telah melalui proses uji pakar dari para ahli di bidang pendidikan, kebudayaan, serta pangan dan gizi. Masukan dari para pakar digunakan untuk menyempurnakan materi yang diterapkan pada Fase C (kelas V dan VI SD) dan Fase D (kelas VII, VIII, dan IX SMP). Hasilnya adalah kurikulum dan bahan ajar yang komprehensif dan siap diimplementasikan di 503 Sekolah Dasar dan 147 Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Timor Tengah Selatan pada tahun ajaran 2025/2026. (polce/kltvnews.com)